Pages

Thursday, October 25, 2012

Ayahbunda Biarkan Aku Membantumu

                                        saya dengan kakak dan Ayahbunda.
 Shalom.
tadi pagi Bos saya sempat cerita tentang anaknya, Beliau cerita itu kalo anak semata wayangnya minta sesuatu ke beliau, Beliau pasti berusaha untuk memenuhinya.
dan ya, seorang Ayah yang baik pasti akan berusaha memberikan apa yang anaknya minta.
setelah mendengar beliau cerita saya langsung ngomong gini ke teman satu ruangan kantor,
*bapak ni bagus ya Mba,  ayah yang baik, bisa memnuhi permintaan anaknya.
teman saya jawab, iya anaknya kan satu aja,. jadi masih bisa menuhi semua permintaan anaknya, kalo udah banyak susah udah tu.
Bos saya masuk lagi keruangan antar surat, dia bialng juga iya mba kalo udah banyak udah susah.
hal yang sering saya liat dalam kehidupan sehari hari bahkan saya sendiri mengalaminya, seorang ayah dan ibu yang tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya, karena keterbatasan, tentu saja keterbatasan itu mengenai keuangan.
terkadang anak meminta untuk dibeliin buka pelajaran, orang tua tidak bisa memenuhi, karena uang yang ada hanya cukup digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting, tambahan lagi kalo dalam satu keluarga ada lebih dari satu anak.
dalam membagi kasih sayang orangtua bisa dengan adil menyayangi anak mereka, sehingga tidak ada yang merasa di anak tirikan, tetapi terkadang lewat permintaan yang anak inignkan di penuhi, tetapi orang tua tidak dapat memenuhi disinilah muncul pikiran dalam benak anak tersebut bahwa Ia dianak tirikan.
anak bisa merasakan bahwa papa dan mama nya lebih memilih memenuhi kebutuhan saudara yang lain, sedangkan mereka sama sama meminta sesuatu dalam waktu yang sama, dan dalam kondisi tersebut papa dan mama nya hanya bisa memenuhi satu dari dua anak tersebut. tak lain tak bukan karena keterbatasan financial.
menyedihkan!
saya sering melihat juga hal ini terjadi, dima orangtua tidak bisa memenuhi permintaan anaknya.
saya tidak menyagkal bhwa hal ini juga saya alami, tapi untuk merasa di anak tirikan saya tidak.
jadi dari semua ini saya belajar untuk mempersiapkan diri sejak dini untuk menjadi Ibu kepada anak saya kedepan.. ciee.. :)
mungkin skarang ini pernikahan dini itu hal yang udah biasa.. ah nikah di usia muda bukan apa2. menurut saya hal ini perlu dipertimbangkan lebih matang karena saya banyak membaca artikel bahwa cinta yang menggebu gebu diawalnya hanya sementara sedangkan kedepannya cinta tersebut akan lebih mengarah kepada tanggungjawab.
Na, dalam tanggungjawab inilah terkadang kita manusia tidak tahan uji, dan tidak mampu melakukannya, sebagian orang bertahan, dan sebagiannya mengambil jalan pintas yaitu bercerai, seakan akan mereka percaya bahwa perceraian dlam rumahtangga adalh penyelesaian dari maslah tersebut.
saya belum pernah merasakan hal tersebut, tapi saya sudah meliat di sekitar kehidupan sehari hari  ada hal seperti ini yang terjadi.
sejujurnya saya takut akan hal tersebut menimpa hiduku, jadi untuk  mencegahnya terjadi saya lebih mempersiapkan diri diusia muda s sekarang. dan tidak mengalami masalah tersbut saya menjaga pergaulan saya, karena menurut saya pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.
saya sadar dalam kehidupan ini setiap hari kita akan mengalami masalah, tetapi ketika kita sudah mempersiapkan diri dari awal, kita bisa melalui masalah  tersebut, tentu bisa. badai saja bisa berlalu apatah lagi masalah dalam hidup.
  ini adalh poto saya sedang beristharat di kantor
saya seorang wanita yang bekerja sebagai Admin Pembelian di salah satu perusahaan Cold Storage di Tarakan,  setiap hari saya keliatan biasa saja tenang melakukan aktivitas rutin yang sama setiap hari seakan akan hidup ini telah diatur :)
tetapi berbeda dengan pemikiran saya, setiap hari bertambah hal yang saya pikirkan, mulai dari karir, dan kehidupan kedepan. dan pengalam hidup makin meningkat.
saya skarang memang tidak belajar secara formal di kampus, tapi itu tidak menghalangi saya untuk belajar dari kehidupan sehari hari. setiap hari ada saja hal yang perlu saya pelajari, orang pintar bilang * a classroom at school not enough for me to learning. ini benar.
jujur, sampe usia sekarang 22 tahun saya masih belum berani untuk berbicara tentang pernikahan, tetapi kalo ada kabar tentang  pernikahan keluarga maupun teman sayalah orang yang paling sibuk memberikan idea kepada calon pengantin!

saya akan memberika idea, gimana kalo prewedding pake baju ini, undangannya di desain seperti ini, ntar pelaminannya gimana! saya pintar skali ngasih idea, tapi giliran mereka nanya saya kapan nikah. say hanya bisa tersenyum dalam pikiran ngomong emang enak nikah apa.
ya, saya juga tidak suka kalo ada yang menyuruh nikah cepat konon kalo wanita cepat layu.. aduu! takut tidak laku kalo usia udah meningkat.
menurut saya bukankah bagus kalo wanita lebih matang, jadi bisa menjadi Istri & Ibu yang baik kepada anak anak.
jadi ketika sudah menjadi wanita yang matang dalam pemikiran dan pengalaman hidup yang banyak, maka untuk menjadi Istri dan Ibu akan lebih baik, karena sudah mempersiapkan diri dari usia muda dan sudah mengerti asam garam kehidupan.
selain masih belum siap menikah saya juga mau menolong orang tua saya menjadi keluarga yang lebih baik yang bangun dari kelemahan ekonomi keluarga saya sekarang. kondisi perekonomian keluarga saya sekarang udah ada ti garis tengah, tidak diatas dan tidak dibawah, saya sudah bekerja selama 2 taun lebihm dan Puji Tuhan bisa membantu keluarga saya, saya mau agar Ayahbunda saya merasakan hasil keringat kerja saya, dan membantu membangun perekonomian kami lebih mapan.
ketika saya sudah mampu membangun perekonoman keluarga saya, maka pelan pelan saya akan menyusun rencan buat kehidupan saya kedepan.
orangtua bilang, *adalah hal yang baik kalo anak membantu orangtuanya terlebih dulu baru menikah karena kalo sudh menikah maka anak anak akan mengalami sedikit kesuiltan menolong orang tua, karena mereka sudah mempunyai keluarga sendiri!
saya camkan dalam hidup saya kalimat tersebut.
saya mau manjeadi anak yang baik kepada Ayahbunda saya terlebih dulu, kemudian menjadi Istri dan Ibu kepada keluarga saya sendiri kedepan.

ayahbunda biarkan aku membantumu <3 span="span">

Terima kasih udah mampir.
 

8 comments:

  1. Shalom Susan !

    Yes. Im dead agree with you. Im 24 years of age right now and most of my friends are getting marry or already engaged with their love ones, but not me.

    Currently, im focusing on building my career, buying house and my own car- and yes , supporting my parents without thinking of getting married.

    I know. Im getting older. And not having a steady girlfriend at the age of 24 is killing me. But, when i think back, some of my friends who ady engaged or married, has just started working or even still studying in collage.

    And they even married with their parents money,as they havent start working. Its something that i cant do to my parents.
    They even living under the same roof with their parents after married !

    As for me, thats is why I want to establish my own life first, help my parents,, then i will find the right girl.

    FYI, im just bought my own house and perhaps, next year im gonna own my own car. Then,just then, i will find the right girl.

    This is Mejah. Out.

    p/s: great minds think alike.

    ReplyDelete
  2. @Aziri Pauzi Shalom.
    Thank you Aziri, i'm glad you read my entry and agree with this. yes, it's important for us as son/daughter to help our parents first.

    have a bless day!

    ReplyDelete
  3. itu memang anak ya baik, patuh pada orang tua.
    terus kalo orang tua yang baik gimana? orang tua pasti juga kepengan nimang cucunya cepet-cepet. :D

    ReplyDelete
  4. Kalo urusan perhatian, semua orangtua pasti akan memberi perhatian super baik bagi anak-anaknya, lain halnya kalo terbentur biaya. Nah, si anak itulah yang semestinya mau mengerti kondisi ortunya :)

    Nothing better than parents love

    ReplyDelete
  5. Setuju buanget mba dengan artikelnya.

    Salam sukses selalu...

    ReplyDelete
  6. lebih baik bantu keluarga dulu..mulut orang tak blh nk tutup. nnti dah nikah kena utamakn suami dulu..

    ReplyDelete

Shalom...