Manohara Odelia Pinot (lahir di Jakarta, Indonesia, 28 Februari 1992; umur 17 tahun) adalah seorang model Indonesia. Manohara memiliki darah campuran Perancis dan Bugis, Indonesia serta tetap berkewarganegaraan Indonesia. Manohara dipersunting oleh pangeran asal Kerajaan Kelantan, Malaysia Barat bernama Tengku Tumenggong Muhammad Fakhry pada 26 Agustus 2008.
Karier
Lahir dari orang tua berkebangsaan Perancis, Reiner Pinot Noack dan keturunan bangsawan Bugis, Daisy Fajarina. Manohara adalah seorang model. Di usianya yang masih belia, tapi ia berhasil menjadi salah satu 100 Pesona Indonesia oleh Majalah Harper's Bazaar.
Kehidupan pribadi
Nama Manohara mencuat di berbagai media massa pada pertengahan bulan April 2009. Manohara dikabarkan diculik oleh suaminya sendiri, Tengku Fakhry. [1] Peristiwa ini bermula dari pertemuan Manohara dengan Tengku pada bulan Desember 2006 saat jamuan makan malam oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia. [2] Singkat kata, sang pangeran jatuh hari dan berniat menjalin hubungan serius dengan Manohara yang saat berusia 15 tahun. Melihat background keluarga dan sikap Tengku, Daisy Fajarina, sang ibu, mengijinkan mereka berpacaran.
Tak berselang beberapa, Tengku berniat menikahi Manohara, setelah Manohara terenggut keperawanannya olehnya pada acara tahun baru 2007 silam. Meski sempat terganjal masalah wali nikah, umur Manohara yang masih di bawah umur (masih 16 tahun saat itu), dan surat KBRI yang tidak ada, namun pernikahan Manohara dan Tengku dapat berlangsung di Malaysia, 26 Agustus 2008.
Manohara dikabarkan mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari suaminya, maka ia pun kabur kembali ke Jakarta melalui Singapura. Mengetahui istri pergi, Tengku bermaksud menjemput Manohara. Ia bahkan membelikan mobil sebagai hadiah ulang tahun Manohara pada bulan Februari 2009. Tak hanya itu, ia pun mengajak Manohara serta keluarganya untuk umroh bersama.
Saat akan kembali ke tanah air, setelah selesai umroh pada 9 Maret 2009, kabarnya sang ibunda dan saudara tirinya, Dewi Sari Asih, ditinggalkan begitu saja di bandara.
Tak tinggal diam, sang ibu bersama anaknya, Dewi berusaha meminta bantuan Pemerintah Indonesia dan Komnas HAM. [3] Karena Daisy sempat mengalami pencekalan ketika akan mengunjungi putrinya di Malaysia.[4]
Kasus Manohara mendapatkan perhatian yang lebih tinggi ketika Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak mengelak pertanyaan mengenai tuduhan penculikan Manohara oleh seorang Pangeran Malaysia saat ia bertemu Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada 23 April 2009.[5] Ibu Manohara menggelar konferensi pers di Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Jakarta. Ia mengeluhkan pencekalan otoritas Malaysia yang mencegahnya memasuki Malaysia untuk menjenguk keadaan putrinya.
Tindakan menutupi fakta seperti ini mirip dengan kasus pembunuhan Altantuya Shariibuu, model Mongolia yang dibunuh di Malaysia.[6] Pemerintah Indonesia meminta penjelasan dari Pemerintah Malaysia atas alasan apa seorang perempuan Indonesia tidak diizinkan menemui anaknya yang menurutnya telah dianiaya oleh suaminya yang anggota keluarga kerajaan di Malaysia.[7]
Sebelum menikah dengan Tengku Fakhry, Manohara pernah menjalin hubungan dengan beberapa lelaki, sebut saja Ardi Bakrie, salah satu komisaris utama TVOne dan Ryan Haryanto, [8] pembalap muda asal Singapura.
Sejak kasus ini mencuat, banyak beredar foto-foto pribadi Manohara. [9] Bahkan di beberapa situs dan blog asal Malaysia menampilkan foto-foto mesra Manohara dan Tengku. [10] Dalam foto-foto tersebut menampilkan keadaan Manohara yang baik-baik saja. Hingga saat ini belum ada jawaban resmi dari pihak Kerajaan kelantan berkaitan dengan kasus ini.
Pada Minggu 31 Mei 2009, Manohara berhasil kabur dari kawalan pihak Kerajaan Kelantan di Singapura dan pulang kembali ke Indonesia bersama ibunya.[11] Pada saat itu Manohara dan keluarga Kerajaan Kelantan berada di Singapura untuk menjenguk Sultan Kelantan yang tengah berobat di Singapura. Pada saat itu Daisy Fajarina juga tengah berada di Singapura untuk bertemu Manohara. Manohara menelepon ibunya dan memberi tahu hotel tempat ia menginap.
Manohara berusaha menyelinap keluar dari hotel, tetapi saat berada di lift di lantai 3 ia dicegat pengawal Kesultanan Kelantan yang berusaha memaksanya kembali ke kamar. Dalam keadaan terdesak Manohara menekan tombol darurat di dalam lift untuk menarik perhatian sekuriti hotel dan aparat keamanan setempat. Karena menyadari adanya kamera CCTV di lift dan koridor hotel, bodyguard Kelantan menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan terhadap Manohara.
Dikabarkan Manohara telah menelepon Kedutaan Besar Indonesia di Singapura untuk meminta perlindungan, akan tetapi tidak dikabulkan dengan alasan hari itu hari minggu dan tidak ada orang yang bertugas, meskipun Manohara menegaskan bahwa ini adalah keadaan darurat. Karena ayahnya adalah warga negara Amerika Serikat, Manohara kemudian mencoba menelepon Kedutaan Besar Amerika Serikat di Singapura yang kemudian menjawab permohonan pertolongan Manohara dengan mengirimkan polisi Singapura dan agen Amerika. Daisy tiba di hotel dan menunggu Manohara di lobi hotel karena ia tidak tahu di mana kamar Manohara.
Atas petunjuk seorang perempuan warga negara Indonesia yang mengetahui adanya keributan di lantai 3, Daisy memperoleh petunjuk di mana keberadaan Manohara. Daisy akhirnya berhasil bertemu putrinya. Berkat perlindungan diplomatik dari aparat Singapura dan Kedutaan AS, Manohara bersama ibunya berhasil kembali ke Indonesia. Melalui konferensi pers Manohara menyatakan bahwa segala tuduhan penculikan dan penganiayaan yang dilayangkan ibunya kepada Pangeran Kelantan adalah fakta, Manohara menyatakan tidak mau kembali ke Kelantan dan menyatakan niatnya untuk bercerai dari Tengku Fakhry.[12]
Sumber
www.tips-fb.com/2009/06/facebook-manohara.html
No comments:
Post a Comment
Shalom...